Skip to content

Kebangkitan badan versi Mulla Sadra

December 1, 2008
tags: ,

Di mana banyak orang menerima tafsiran kebangkitan secara harafiah seperti halnya Ghazali, bahwa orang yang sudah meninggal perlu tubuh material upaya bisa menikmati kesenangan mau pun penderitaan di akhirat, Mulla Sadra bilang bahwa tidak betul manusia harus memiliki tubuh material untuk bisa mengindrai kehidupan sesudah mati.

Menurut Sadra, jiwa (nafs) yang merupakan barzakh antara dunia materi (physical realm) dan ruh (intellectual realm), saat mati otomatis mendapatkan tubuh baru (non-materi). Jadi penjabaran di Qur’an tentang segala pengalaman indrawi adalah metafora, bukan benar-benar perlu ditangkap oleh pancaindra yang memerlukan tubuh materi. Pengalaman di dunia psyche tersebut adalah pengalaman nyata untuk “tubuh” yang non-materi. Bahkan menurutnya, pengalaman macam ini lebih nyata dari pengalaman semasa hidup karena tidak lagi dibatasi oleh indra.

Dengan teorinya ini Sadra berhasil merujukkan dogma tentang kebangkitan badan dengan filsafat bahwa sifat materi tidak ada yang kekal.

Refleksi pribadi: Memang soal kebangkitan badan ini membingungkan kalau ditangkap secara harafiah, seperti mau bikin donat, tapi adonan terbatas, sedang jumlah donat (manusia) yang harus dibuat banyak ga kira-kira, mana cukup bahannya?

Sumber: Dakake, M.M. (2004). The soul as Barzakh:substantial motion and Mulla Sadra’s theory of human becoming.The Muslim World, 94, 107-30.

25 Comments leave one →
  1. December 3, 2008 11:21

    Lah, bagaimana rasanya bangkit tanpa badan? Kita jadi “pikiran” tanpa tubuh? Saya jadi ingat orang yang mimpi jadi sayur sop.

  2. December 3, 2008 11:39

    @ gentole Katanya sih kayak mimpi. Bayangin aja kayak mimpi (buruk) tapi ga bisa bangun… glek, serem ga sih?!?

    Pastinya saya belum tahu, karena saat ini saya masih belum mati. Kalo gentole sudah di seberang sana, boleh banget bagi-bagi pengalaman rasanya kayak apa 😎

  3. December 3, 2008 15:03

    mimpi buruk nggak bisa bangun…? 🙄
    paralysis 😎

  4. December 3, 2008 18:04

    😎

  5. December 4, 2008 05:31

    @atas

    ?

  6. December 4, 2008 11:38

    @ atas

    :mrgreen:

  7. December 12, 2008 14:57

    @ atas, dan yang di atasnya lagi
    😆

  8. January 7, 2009 15:28

    Ouw, berarti dibanding Ghazali, Mulla Sadra lebih mirip ke pandangan Kristen. Mereka yang ke sorga akan dapat tubuh baru, biasanya disebut “Tubuh Kemuliaan”. Darah dan daging tidak dapat ikut ke sorga. Jadi ditinggal di bumi.
    .
    Kata orang yang pernah ke sorga, di sana mau mikir dosa pun tidak bisa. Karena kedagingannya di tinggal.
    .
    Lalu orang ini tanya ke Tuhan. “Kenapa sih harus ada neraka? Kasihan yang di sana, kenapa tidak dibawa ke sini saja.”
    .
    Lalu Tuhan menjawab: Justru karena aku kasihan, makanya dibuatkan neraka. Mereka nggak akan tahan di sini karena di sini terang. Kalau mereka di bawa ke mari, dosa-dosa mereka akan kelihatan dan akan menyiksa mereka.
    .
    Jadi saya pikir ini klop dengan pandangan bahwa ke sorga itu adalah sebuah pesta. Semua orang diundang. Tapi tidak semuanya (merasa)layak.
    .
    Saya pernah ngalamin, pergi ke rumah teman dan ternyata sedang ada pesta. Karena saya cuma pakai sandal jepit dan celana buntung, akhirnya saya cuma nongkrong di luar pagar dekat warung.
    .

  9. January 8, 2009 18:19

    @ atas
    😎

  10. January 8, 2009 19:31

    @ rudi kalo yg semasa hidup sudah bosen pesta gimana dong?

  11. January 8, 2009 21:19

    @illuminationis
    Beda mas. Kalau semasa hidup, kita pesta dengan dengan penguasa-penguasa,pemerintah-pemerintah, dan roh-roh di udara.
    .
    Segala sesuatunya dianggap selesai di meja makan. Kalau tidak mau makan semeja dianggap masih ada yang mengganjal. (Tuhan kok jadi mirip mafia hongkong ya?)

  12. January 9, 2009 03:29

    @atas

    Celana buntung? Roh-roh di udara?

  13. January 9, 2009 06:25

    @atas
    Konon ketika iblis ditendang ke luar dari sorga, sepertiga malaikat yg sudah tertular ide pembangkangan pun ikut ditendang. Nah mereka ini jadi ronin. Konon mereka jadi penguasa-penguasa bumi, penghuni-penghuni, dan jadi roh-roh di udara. Bumi ini jadi rumah baru mereka. Kadang mereka marah sama manusia karena manusia hobi ngerusak alam tempat mereka tinggal. Lalu manusia pun berusaha berbaik-baik sama mereka, supaya bisa hidup harmonis di bumi ini. Sayangnya di bumi kita dan mereka sama-sama status ngontrak. Bukan pemilik sejati. Konon pemilik yang sejati nggak suka dengan hubungan harmonis ini. Cemburu gitu. :mrgreen:

    • June 8, 2009 01:34

      kalo menurut saya, semua malaikat tidak ada yang membangkang. Dahulu memang pintu langit(shadafa 018,096-097) tidak dijaga, dan jinn juga menduduki beberapa tempat di langit(al jinn 072,009). Iblis adalah bangsa Jinn yang tercipta dari campuran api yg tidak berasap(api-udara). Yang memiliki sifat pembangkangan hanya jinn dan manusia, sebagaimana quran mengajarkan bahwa tidak Aku ciptakan jinn dan manusia kecuali untuk menyembah kepadaKu. Sedang malaikat yg physical realmnya dari cahaya, dimensinya lebih tinggi dari 4 unsur dunyaa, cahaya berada pada dimensi ke-5. Setelah zaman Nabi Muhammad, pintu langit dijaga oleh malaikat penjaga, di langit terdapat 12 menara(buruwj 085,001) pengintai.

      Dan kalau kami membukakan di atas mereka salah satu dari (pintu-pintu)
      langit, maka terus menerus di dalamnya mereka (ya’rujuun)naik (melaluinya) (al hijr
      015,014). Bagi mereka berkata, “sungguh apa yang disilaukan (adalah) pandangan kami,
      bahkan kami (adalah) orang orang yang terpesona (sihir)” (al hijr 015,015). Dan benarbenar
      kami menjadikan di langit (buruwjan)menara-menara (pengintai) dan
      (zayyannaa)menghiasi menara itu (dengan konstelasi) bagi orang-orang yang
      memandang (al hijr 015,016). Dan kami (hafizh)menjaga menara itu dari tiap syaithaan
      yang terkutuk (al hijr 015,017). Kecuali yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar
      (dari malaikat) maka dia dikejar oleh semburan api(syihaabun) yang terang (al hijr
      015,018).

      Dan dipelihara (langit buruwj) dari tiap syaithaan yang durhaka (as shaaffaat
      037,007). (Mereka) tidak dapat mendengar kepada (pembicaraan) para malaikat di atas
      (langit dunyaa) dan (mereka) dilempari dari tiap penjuru (as shaaffaat 037,008). Untuk
      mengusir (mereka) dan bagi mereka siksaan yang kekal (as shaaffaat 037,009). Kecuali
      siapa (di antara mereka) yang mencuri (pembicaraan), maka ia dikejar oleh suluh api
      (dari) (tsaaqib)lubang-lubang ruang-waktu (as shaaffaat 037,010).

      Dan sungguh kami (jinn) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami
      mendapatinya penuh dengan penjagaan yang keras dan panah-panah api(syuhuban) (al
      jinn 072,008). dan sungguh kami (jinn) dahulu dapat menduduki beberapa tempat dari
      langit itu untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Tetapi sekarang siapa (mencoba)
      mencuri dengar (seperti itu) pasti akan menjumpai baginya panah-panah api(syihaabun)
      yang mengintai (untuk membakarnya) (al jinn 072,009).

      “Datangkan aku potongan potongan besi”, hingga bila sama antara kedua kulit kerang, berkata (dzu al qarnayn):
      “tiuplah (api itu)” hingga bila menjadi ia (kobaran) api, berkata (dzu al qarnayn):
      “datangkan aku lelehan (besi) atasnya kutuangkan” (al kahfi 018,096). Maka apa bisa
      dimasuki ia (kulit kerang pada sisi mereka) dan apa bisa baginya ditembusi (bendungan
      besi mereka) (al kahfi 018,097).
      Shadafa adalah kulit kerang ruang-waktu sebagaimana Einstein menggambarkan pintu ruang-waktu. Untuk pintu ke langit, juga melewati suatu barzakh(cyberspace) yang disebut tsaaqib(as shaaffaat 037,010) atau jembatan Einstein-Rosen

  14. January 9, 2009 09:05

    @ atas
    kalo di sini mungkin dewi sri, btari durga, dsb itu kali?

  15. January 9, 2009 11:24

    @ rudi: wah kalo gitu ga heran manusia dan roh-roh di udara dkk itu juga suka cemburuan, sama seperti yang punya yah :mrgreen:

    @ SJ: dewi sri itu bukannya mitologi negara agraris? di mana-mana ada, cuma lain nama.

  16. January 9, 2009 13:18

    @sj
    Lha makanya di mana mana mirip2. Karena mitologi konon hasil dari kontak antara manusia dgn mereka.

    @Atasnya lagi
    Yoi mas. Doi ga mau diduakan. Apalagi sama cecunguk apes yg ketipu (sudah nyaman jadi malaekat kok bisa ya dikadalin ma si setan).
    .
    Sudah OOT. Konon pulam :mrgreen:

  17. January 20, 2009 06:20

    @rudi
    minta klarifikasi tentang roh2 di udara, dll yang elo tulis di komentar atas.
    itu datangnya dari siapa ya. kan di bible gak ada. atau emang ada, aku yang kelewat gak baca, atau interpretasi thd ayat yang mana.

  18. January 20, 2009 11:55

    @Oni suryaman
    *buka2 contekan*

  19. January 21, 2009 06:41

    @oni suryaman
    Yesaya 14:11
    Tentang peran mula-mula Setan/Lucifer sebagai malaikat pemimpin puji-pujian. Lucifer adalah terjemahan latin (muncul dalam Vulgata) untuk kata ibrani eill ,heylel, hay-lale.
    .
    Yesaya 14:12-15
    Tentang kejatuhan Setan.
    .
    Wahyu 12:4a
    Tentang Setan membawa sepertiga malaikat
    .
    Daniel 10 : 11 – 14 menyatakan peperangan terus berlangsung.
    .
    Efesus 6:12
    “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara”
    .

  20. January 26, 2009 22:53

    @ rudi

    perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging

    darah dan daging dalam konteks ini maksudnya apa yah? sesama manusia yang perlu diperangi? atau nafsu kedagingan diri sendiri?

  21. January 27, 2009 07:13

    *cari-cari contekan*
    Belum nemu maknanya :-”
    .
    Kemungkinan yang pertama. Tapi memangnya ada ya, manusia yang harus diperangi? Hittler? Mussolini?

  22. January 27, 2009 07:25

    Yang kedua juga bisa. Dalam arti begini:
    1. Dalam kekristenan kedagingan dilawan bukan dengan latihan-latihan untuk mendisiplinkannya.
    2. Melainkan dengan hidup di dalam roh. Begitu seseorang hidup menurut roh, maka serta-merta ia tidak hidup menurut daging. Akan terjadi kerja sama antara roh manusia dan Roh Kudus yang ada di dalam orang tersebut.
    .
    NB:
    presuposisinya adalah:
    percaya–>mengikuti–>mengalami–>mengerti
    bukan:
    mengerti–>percaya–>mengikuti–>mengalami

  23. March 17, 2009 04:01

    Ada & Tiada terletak pada substansinya
    sedang substansi keyakinan hanya ada di angan2, yang terbentuk sesuai kultur dimana manusia berada. Di timur tengah juga kebudayaan Yunani Romawi mungkin Tuhan adalah sosok yang bertahta di kerajaan surga dilayani malaikat yang berwujud manusia dengan memakai sayap
    Di Mistik Jawa Tuhan, Malaikat, Setan bukan sesuatu yang berada di luar diri kita.

  24. June 7, 2009 17:30

    Jiwa(Ruh) adalah substansi, sedangkan cahaya, api-udara, tanah-air adalah (physical realm) dari malaikat, jinn, dan manusia. Menurut saya, ketika manusia meninggal, ia akan memiliki arketype tubuh yang lain tetapi serupa, seperti perumpamaan kayu yang hijau yang menjadi api (yaa siin 036,080-081). Sebagaimana malaikat yg punya physical realm, begitupun dengan ruh manusia. Malaikat-malaikat dan ruh naik (menghadap) kepada tuhan dalam sehari yang
    qadarnya adalah limapuluh ribu tahun (ma’aarij 070,004).

    Namun tubuh yang baru ini memiliki hukum yg berbeda dengan hukum dunyaa. keadaan menjadi terbalik, jika di dunyaa kita memiliki physical realm yg fixed dengan jiwa yang mengalami gerak trans-substansial. Maka di akhirat, jiwa kita akan tetap di dalam maqam, namun physical realmnya dapat mengalami perubahan bentuk (yaa siin 036,057).
    Bagi mereka di dalam nya(jannah) buah-buahan dan bagi mereka apa yang
    diminati (yaa siin 036,057).

    physical realm, adalah sebuah daya(apa yg bisa). Teori tentang materi sering mengaburkan kebenaran, materi hanyalah bayang2 yang bergantung dengan substansi(apa yang menghendaki). Daya bersifat reseptif. Meskipun malaikat, jinn dan manusia di akhirat memiliki physical realm, bukan berarti physical realm itu memiliki sifat substansi. untuk lebih jelas, mungkin teman2 harus mempelajari teori eskatologi dari ibnu ‘araby, untuk teori tentang daya teman2 perlu baca dari Frederich Wilhelm Nietzsche

    Click to access Kosmologi%20%26%20Astrologi%20al%20quran.pdf

    Click to access Eskatologi.pdf

    Dan ia membuat bagi kami perumpamaan dan dia lupa kepada kejadiannya, ia
    berkata: ”Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?”
    (yaa siin 036,078). Katakanlah: ”Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya
    kali yang pertama dan dia Maha mengetahui tentang segala makhluk (yaa siin 036,079).
    Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu
    nyalakan (api) dari kayu itu” (yaa siin 036,080). Dan tidakkah yang menciptakan langitlangit
    dan bumi itu berkuasa atas menciptakan yang serupa dengan mereka? benar, (dia
    berkuasa) dan dialah maha pencipta lagi maha mengetahui (yaa siin 036,081). Sungguh
    apa perintahnya, bila menghendaki sesuatu hanya berkata kepadanya: ”Jadilah!” Maka
    terjadilah ia (yaa siin 036,082). Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan
    atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan (yaa siin 036,083).

Leave a comment